Unika Ruteng Akan Gelar ICHELAC 2025, Hadirkan Pakar dan Bahas Transformasi Pendidikan Humaniora di Era Digital
![]() |
Foto: Poster Kegiatan Konferensi Internasional (Sumber: Panitia) |
Editor: Tim Redaksi
Ruteng, PIJAKAN rakyat– Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng akan kembali menggelar The 5th International Conference on Humanities, Education, Language and Culture (5th ICHELAC 2025) pada 24–25 April 2025.
Konferensi internasional pendidikan ini menjadi wujud nyata komitmen FKIP Unika dalam membangun jejaring akademik global dan membahas isu terkini seputar transformasi pendidikan humaniora di era digital.
Dengan mengangkat tema "Transforming Humanities Education through Technology, Language, Cultural and Spiritual Values to Promote Sustainable Societies in the Digital Age", konferensi ini bertujuan mendalami integrasi teknologi dalam pendidikan humaniora tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar bahasa, budaya, dan spiritualitas.
Diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, ICHELAC 2025 berfokus pada pembentukan masyarakat global yang berkelanjutan dan berbudaya di tengah arus revolusi digital.
Sejak pertama kali dilaksanakan tahun 2021, ICHELAC Unika Santu Paulus telah menjadi forum ilmiah bergengsi yang mempertemukan para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara.
Tahun ini, ICHELAC memasuki edisi kelima dan akan dihadiri oleh peserta dari Indonesia, Australia, dan Belanda.
Ketua panitia konferensi, Dr. Ferdinandus Daar, M.Pd., menegaskan pentingnya forum ini dalam menjembatani pertukaran gagasan lintas budaya dan disiplin ilmu.
“Teknologi digital membuka peluang besar dalam pendidikan, namun kita juga harus berhati-hati agar nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, etika, tanggung jawab, kejujuran, dan solidaritas sosial tetap menjadi fondasi pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Yohanes M. Dangku, menekankan bahwa konferensi ICHELAC bukan sekadar agenda rutin tahunan, melainkan bagian dari misi besar FKIP untuk mendorong inovasi akademik yang transformatif.
"Pelaksanaan ICHELAC kelima ini menegaskan konsistensi kami, tapi tidak berhenti di sana. Pilihan tema yang mutakhir mencerminkan respons FKIP terhadap tantangan dan peluang pendidikan di era IPTEK. Kami ingin membangkitkan daya cipta ilmiah, tidak hanya di kalangan akademisi internal, tetapi juga para ilmuwan dan pendidik kelas dunia yang hadir membagikan wawasan dan pengalaman mereka," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa meningkatnya antusiasme peserta tahun ini menjadi indikator kuat posisi ICHELAC sebagai konferensi ilmiah internasional yang diperhitungkan.
"Tahun ini, kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah makalah yang dikirimkan dan peserta yang hadir. Ini menandakan ICHELAC semakin manyala—bukan hanya sebagai konferensi ilmiah, tetapi juga sebagai ruang inspiratif yang menyatukan inovasi dan nilai-nilai kemanusiaan di era digital," pungkasnya dengan semangat.
Sebagai konferensi pendidikan internasional yang komprehensif, ICHELAC 2025 menghadirkan pembicara kunci (keynote speakers) dari institusi ternama dunia, antara lain:
- Dr. Ania Lian (Charles Darwin University, Australia)
- Prof. Dr. I Wayan Pastika, M.S. (Universitas Udayana, Indonesia)
- Cynthia Embido Bejeno, PhD (ISS Erasmus University Rotterdam, Belanda)
- Dr. Fransiska Widyawati, M.Hum (Unika Santu Paulus Ruteng, Indonesia)
Lewat sesi presentasi, dialog akademik, serta kolaborasi internasional, ICHELAC diharapkan melahirkan gagasan baru untuk pembaruan pendidikan humaniora yang tidak hanya responsif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan spiritualitas bangsa.
FKIP Unika Santu Paulus Ruteng mengundang seluruh dosen, mahasiswa, peneliti, dan pemerhati pendidikan untuk berpartisipasi dalam konferensi bergengsi ini. Mari bersama-sama membangun pendidikan yang berkelanjutan, humanis, dan berbasis nilai di era digital global. (Redaksi PR)