Ads Right Header

Buy template blogger

Ruteng dan Penikmat Natas Labar Motang Rua

Foto: Natas Labar Motang Rua (Sumber: Dokumen Pribadi)

Penulis: Ricardus Jundu; Editor: Tim Redaksi

PIJAKAN rakyat- Ruteng, kota kecil yang terletak di dataran tinggi Flores, dikenal dengan udaranya yang sejuk. Kabut kadang turun menyelimuti kota di pagi dan sore hari, merambah pepohonan dan atap-atap rumah. 

Orang-orang di Ruteng sudah terbiasa memakai jaket atau sweater tebal saat keluar rumah. Dulu, kota ini terasa sunyi di malam hari, karena orang lebih suka tinggal di rumah, menghangatkan diri di dekat tungku api.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2025 ini, ada satu tempat yang mulai mengubah suasana kota Ruteng yaitu Natas Labar Motang Rua. Natas ini menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, terutama di sore hari. 

Saat matahari mulai turun dan udara semakin dingin, warga Ruteng justru keluar rumah dan datang ke Natas ini. Banyak anak muda dan anak-anak bersama orang tuanya datang sekedar untuk menikmati udara kota di sore hari. "Ah Ruteng, kau tak lagi sepi, " kata penulis dalam hatinya. 

Di pinggir jalan Natas Labar, pedagang kecil berjejer menjual berbagai makanan ringan. Ada yang menjual pisang goreng panas, jagung bakar, jagung rebus, pentol bakar, kacang rebus, dan berbagai makanan ringan lainnya. 

Foto: Penikmat Natas Labar Motang Rua (Sumber: Dokumen Pribadi) 

Asap dari panggangan pentol bakar bercampur dengan udara dingin, menciptakan aroma yang menggoda siapa saja yang lewat. Di sudut lain, ada penjual es buah dan es kelapa, yang tetap laris meski cuaca sejuk. Apalagi sekarang lagi bulan puasa, banyak orang berburu takjil. 

Tentunya, yang berburu bukan hanya umat muslim saja tetapi banyak juga umat non muslim yang berburu takjil untuk dinikmati bersama di Natas Labar itu.

Penulis melihat dan memandangi Natas Labar, anak-anak menjadi yang paling bahagia di tempat ini. Tentu saja bagi kedua anak penulis dan istri yang turut menikmati udara dingin di Natas Labar. 

Mereka berlarian di atas rumput hijau yang luas, bermain kejar-kejaran dan ada yang sekedar duduk di atas rerumputan hijau. Beberapa anak bermain bola dan mainan anak lainnya yang sudah dibawa dari rumah. 

Dalam hati, penulis bahagia melihat gelak tawa kedua anaknya yang terdengar di antara tiupan angin lembut. "Bahagia sekali rasanya menemani mereka bermain di Natas Labar ini, apalagi melihat senyum dan tawa bahagia mereka, " Ungkap penulis dalam hati.

Orang tua yang menemani anak-anak mereka duduk di bangku taman, mengobrol santai sambil menikmati makanan yang mereka beli dari pedagang di pinggir jalan tadi. Natas Labar ini memang membuat warna baru bagi kota Ruteng dan penikmatnya.

Kamu dan keluargamu harus merasakanya juga. Jangan berdiam terus di rumah, cobalah menikmati sensasi dinginnya kota Ruteng di Natas Labar. 

Oh iya, penulis melihat beberapa orang memilih duduk di atas rumput, menikmati suasana sore yang damai. Ternyata aura Natas Labar membuat mereka bahagia, mungkin saja mereka melepas lelah dan beban hidup selama sepekan bekerja.

Dari raut wajah pengunjung, mereka menikmati sensasi udara Natas Labar yang membawa keceriaan hidup. Apalagi melihat para bocil bermain dengan bahagia sangat mengobati rasa lelah.

Di sudut Natas, ada area yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan. Kadang-kadang ada kelompok musik yang tampil, memainkan lagu-lagu khas Manggarai dan lainnya. Suara mereka menambah hangatnya suasana Natas, membuat siapa saja yang mendengar merasa nyaman.

Banyak anak muda juga datang ke Natas ini. Mereka berkumpul di sudut-sudut taman, berbincang atau sekadar menikmati waktu bersama teman-teman mereka. Ada yang bermain gitar, ada yang sibuk mengambil foto, mengabadikan momen kebersamaan mereka di media sosial.

Seiring waktu, Natas Labar Motang Rua bukan hanya sekadar taman biasa. Tempat ini menjadi simbol baru bagi kota kecil Ruteng, tempat di mana semua orang bisa bertemu dan berbagi cerita. Di sini, udara dingin tidak lagi terasa menusuk, karena kehangatan justru datang dari tawa dan kebersamaan orang-orang yang berkumpul di dalamnya.

Foto: Penikmat Natas Labar Motang Rua (Sumber: Dokumen Pribadi)

Bagi banyak orang Ruteng, khususnya penulis dan keluarga, Natas ini adalah bukti bahwa kota Ruteng sudah mulai berkembang. Dulu, hanya sedikit tempat yang bisa dikunjungi untuk bersantai. Kini, mereka memiliki Natas Labar yang indah, yang bisa dinikmati siapa saja, dari anak-anak hingga orang tua.

Saat malam semakin larut, satu per satu pengunjung mulai meninggalkan Natas. Mereka pulang membawa cerita dan kisah Natas Labar. Pedagang merapikan dagangannya, anak-anak yang kelelahan digendong oleh orang tuanya, dan kelompok-kelompok pemuda mulai berpisah, pulang ke rumah masing-masing.

Ruteng tetaplah kota yang dingin. Tapi kini, Natas Labar Motang Rua, selalu ada kehangatan yang membuat orang ingin kembali lagi ke kota kecil Ruteng. 

Itulah cerita penulis yang menjadi kisah untuk dibaca oleh anak-anaknya kelak bahwa mereka pernah bahagia bersama keluarga di sebuah Natas kota Ruteng.

Jika kami bisa bahagia di Natas Labar ini, maka kamu juga pasti akan merasakan hal yang sama. Itu saja dulu, tidak lebih. (Redaksi PR

Penulis adalah Dosen Unika Santu Paulus Ruteng

Previous article
This Is The Newest Post
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel