4th ICEHHA Unika Santu Paulus Ruteng resmi dibuka: Rektor Soroti Kolaborasi Global untuk Inovasi Berkelanjutan
Foto: Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic. Theol. saar membuka kegiatan (Sumber: Panitia) |
Penulis: Rudi Ngalu; Editor: Tim Redaksi
Ruteng, PIJAKAN Rakyat – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng secara resmi membuka 4th International Conference on Education, Humanities, Health, and Agriculture (ICEHHA) pada Sabtu pagi, 14 Desember 2024. Acara ini dibuka oleh Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic. Theol, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan lintas budaya untuk menghadapi tantangan global.
Dalam sambutannya, Dr. Manfred menyoroti tema konferensi tahun ini, “Sustainable Innovation for Global Future: Bridging Education, Humanities, Health, Agriculture, and Engineering”, sebagai panggilan untuk berpikir dan bertindak melampaui batas-batas tradisional. Ia menyatakan bahwa tema ini sangat relevan untuk menjawab berbagai tantangan dunia, seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, krisis pangan, dan masalah kesehatan global.
ICEHHA: Sebuah Jembatan untuk Masa Depan
Dr. Manfred menggambarkan konferensi ini sebagai lebih dari sekadar forum akademik. Menurutnya, ICEHHA adalah ruang dialog, laboratorium gagasan, dan panggung keberanian intelektual. Ia menegaskan visi Unika Santu Paulus Ruteng sebagai komunitas akademik yang transformatif dan relevan.
“Konferensi ini adalah wujud nyata dari misi kami untuk menciptakan inovasi yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga mencerminkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan planet kita,” jelas Dr. Manfred.
Ia menekankan pentingnya membangun jembatan intelektual dan emosional. “Dunia membutuhkan teknologi yang meningkatkan kualitas hidup manusia, kesehatan sebagai hak universal, pertanian ramah lingkungan yang memastikan pangan untuk semua, serta pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga membebaskan,” ungkapnya.
Inspirasi untuk Tindakan Nyata
Dr. Manfred menegaskan bahwa konferensi ini adalah langkah awal menuju aksi nyata. Ia mendorong peserta untuk menjadikan ide-ide dari diskusi sebagai benih solusi konkret. “Hari ini kita berkumpul bukan hanya sebagai individu akademis, tetapi sebagai umat manusia yang bertanggung jawab terhadap masa depan dunia,” ujarnya.
Pidato pembuka diakhiri dengan harapan optimis bahwa konferensi ini dapat menghasilkan pemikiran yang menjadi penerang jalan menuju masa depan yang lebih baik. “Dengan penuh semangat, saya nyatakan 4th ICEHHA resmi dibuka. Selamat berdiskusi, saling belajar, dan berinovasi,” tutupnya.
Partisipasi Global dan Multidisiplin
Konferensi ICEHHA tahun ini dihadiri oleh akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara. Sebagai daya tarik utama, ICEHHA menghadirkan lima pembicara kunci yang mewakili tiga negara:
1. Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. – Universitas Negeri Malang, Indonesia.
Ahli dalam pendidikan dan humaniora, Prof. Yazid dikenal atas kontribusinya dalam transformasi pendidikan Indonesia.
2. Prof. Ir. Sahat Martua Pasaribu, M.Eng., Ph.D. – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia.
Pakar teknologi ini akan membahas peran teknologi dalam mendukung keberlanjutan di berbagai sektor.
3. Dr. Willy Ardian Renandya – Nanyang Technological University, Singapura.
Pakar pendidikan lintas budaya, Dr. Renandya akan membahas inovasi pembelajaran dalam dinamika global.
4. Asst. Prof. Dr. Prapaporn Muangkoon – Phetchabun Rajabhat University, Thailand.
Peneliti ini fokus pada isu keberlanjutan di bidang kesehatan dan masyarakat pasca-pandemi.
5. Assoc. Prof. Dr. Rozana Zakaria – Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia.
Ahli pertanian berkelanjutan, Dr. Rozana berperan penting dalam mengatasi krisis pangan global.
BACA JUGA:
Unika Santu Paulus Ruteng Siap Laksanakan Konferensi Internasional 4th ICEHHA Akhir Pekan Ini
Harapan untuk Masa Depan
Sebagai konferensi multidisiplin, ICEHHA diharapkan menjadi katalisator inovasi yang relevan dengan kebutuhan global. Rektor Unika menegaskan bahwa keberhasilan konferensi ini diukur dari dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan, baik di tingkat lokal maupun global.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ICEHHA 4 membuktikan komitmen Unika Santu Paulus Ruteng dalam memimpin perubahan menuju masa depan cerah. Konferensi ini berlangsung hingga 14 Desember 2024 dengan berbagai sesi menarik yang menanti para peserta. (Redaksi PR)