Dekan FKIP Unika Ruteng Tegaskan Kualitas dan Karakter Hidup Seorang Guru Di Atas Gelar Pendidikan dalam Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Profesional
Dekan FKIP sedang menyampaikan orasi ilmiah (Sumber: Panitia) |
Penulis: Rudi Ngalu; Editor: Tim Redaksi
Ruteng, Unika Santu Paulus – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng merayakan Pengukuhan Mahasiswa Lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Gelombang 3, Angkatan 2023/Periode 1 Tahun 2024. Mengusung tema “Menjadi Guru Profesional yang Edukatif, Transformatif, dan Kolaboratif di Tengah Distraksi Era Digital”, acara ini penuh dengan semangat dan inspirasi, dihadiri oleh pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, tamu undangan, serta para lulusan yang berbahagia.
Dr. Yohanes Mariano Dangku, S.Fil., M.Pd., Dekan FKIP Unika Santu Paulus, dalam orasi ilmiahnya menyoroti pentingnya kualitas dan karakter hidup seorang guru di atas gelar pendidikan. "Pengukuhan hari ini bukan hanya tentang tambahan gelar Gr di belakang S.Pd., tetapi tentang pembuktian diri sebagai guru profesional yang andal di lapangan," ujar Dr. Mariano. Beliau menekankan bahwa gelar pendidikan seharusnya tidak hanya menjadi simbol prestisius, tetapi juga mencerminkan kemampuan dan dedikasi seorang guru dalam menginspirasi dan membimbing siswa.
Dalam orasi ilmiahnya, Dr. Ino juga menjelaskan asal-usul istilah profesional yang berasal dari kata Yunani "Prophemi" dan Latin "Professare," yang berarti mengakui dan menyatakan secara terbuka tekad untuk melaksanakan dan menghayati sebuah pilihan. "Guru profesional adalah mereka yang diakui, dinyatakan, dan diumumkan ahli pada bidang ilmu pilihannya. Mereka berusaha untuk mengetahui, menyatakan, menegakkan, dan memperjuangkan kebenaran," jelasnya.
Mengacu pada kajian World Economic Forum (WEF), Dr. Ino menyebutkan tiga komponen kemampuan abad ke-21 yang harus dimiliki oleh guru profesional, yaitu literasi dan numerasi dasar, kompetensi, serta karakter. "Guru profesional di era digital harus memiliki literasi dasar yang meluas, termasuk literasi sains dan TIK, serta kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi," ujarnya. Karakter seperti kuriositas, inisiatif, persistensi, resiliensi, adaptabilitas, dan kepemimpinan juga menjadi penekanan dalam mencetak guru yang berdaya saing tinggi.
Visi UNIKA Santu Paulus yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter tercermin dalam proses pendidikan PPG. Para lulusan menjalani proses ini dengan penuh dedikasi, menghadapi tantangan dengan senyum dan dahi kerut, tawa dan air mata. "Hari ini, Bapak dan Ibu telah menjadi S.Pd.Gr. dan siap mengabdi serta mengembangkan diri sebagai guru profesional," katanya.
Beliau menekankan bahwa sertifikat PPG bukan hanya sekadar alat untuk naik kelas, tetapi merupakan simbol martabat dan profesionalisme. "Guru profesional adalah mereka yang memiliki pengetahuan bidang ilmu dan pedagogi yang memadai, cakap dan disiplin, komunikatif, serta antusias dalam menjalankan tugasnya," tegasnya.
Di akhir pidatonya, Dr Ino memberikan pesan inspiratif kepada para lulusan. "Gaskan semangat Guru profesional di era merdeka belajar. Pacu laju citra diri guru abad 21. Tancap gas citra diri guru edukatif, transformatif, dan kolaboratif," serunya.
Unika Santu Paulus mengucapkan selamat kepada seluruh lulusan Program PPG Gelombang 3 Angkatan 2023/Periode 1 Tahun 2024. Semoga para lulusan dapat menjalankan peran sebagai pendidik yang profesional, membawa kebaikan dan kemajuan bagi dunia pendidikan di Indonesia. (Redaksi PR)