Dr. Maksimus Regus Menyebut Perubahan Iklim itu Silent Killer
Foto Kegiatan (Sumber: Panitia) |
Penulis: Selvianus Hadun || Editor: Tim Redaksi
Ruteng, PIJAKAN Rakyat- Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus mengatakan bahwa Perubahan iklim itu sama seperti Silent Killer (Pembunuh Senyap). Disampaikan di Rosmalen 13 Unika Santu Paulus Ruteng pada (08/12/2023).
Dr. Maksimus Regus yang akrap disapa Dr. Mex itu mengungkapkan perubahan iklim itu seperti silent killer dalam sambutannya pada workshop Pengembangan Bahan Ajar yang bertajuk "Pengembangan Modul P5 Berbasis Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan".
Dr. Mex mengatakan hal itu karena menurut beliau bahwa belum banyak orang yang menyadari atau mengetahui masalah perubahan iklim.
“Belum banyak orang yang menyadari atau mengetahui masalah perubahan iklim. Namun sanyangnya sudah banyak yang merasahkan dampak dari silent killer ini” ungkap Sang Alumnus S3 Tilburg University itu.
“Pergeseran-pergeseran musim menyebabkan begitu banyak dampak terhadap masyarakat-masyarakat kita termasuk terhadap masyarakat akademik. Banyak contoh konkret yang kita alami seperti perubahan suhu yang makin panas, banjir, longsor, petani-petani lebih banyak menanam namun tidak pernah panen” ungkap Dr. Mex.
BACA JUGA:
Unika Ruteng Lengkapi Data untuk Mengkaji Pengembangan Kampus dalam Kegiatan FGD di Ruteng
Rektor Unika St. Paulus Ruteng itu juga menyampaikan harapannya agar kita semua bisa menjadi front liner dalam menangani masalah climate change. Mulailah dari yang sederhana seperti tidak menjadi sang Pencinta sampah. Membangun budaya anti sampah dalam hidup.
Alumnus Tilburg itu juga berharap bahwa semoga kegiatan itu berguna dan bermanfaat bagi semua peserta Workshop umumnya dan khusunya bagi mahasiwa-mahasiwi Unika St. Paulus Ruteng yang adalah front liner dalam menangani masalah perubahan iklim dengan pemikiran-pemikiran kritis.
BACA JUGA:
“Karena kita akan bergelut dengan sikap dualisme dalam upayah menyelamatkan dunia kita. Masalah climate change ini masalah kita bersama. Masalah yang tidak mudah untuk ditangani. Untuk itu kita butuh keterbukaan dan kerjasama memulai gerakan berkelanjutan dalam upayah mencintai dunia kita” Ungkap Dr. Mex.
“keselamatan dunia kita ada di tangan kita khususnya generasi-generasi pencinta dunia ini dan menjadi generasi anti sampah. Untuk itu kita perlu dibekali dengan berbagai pembelajaran sebagai bekal kita dalam menyikapi masalah perubahan iklim” ungkap Dr. mex sembari mengakhiri sambutanya dan sekaligus secara resmi membuka kegiatan workshop itu. (Redaksi PR)