Ads Right Header

Buy template blogger

Revolusi Pembelajaran Bahasa Inggris: AI Mengubah Paradigma Pendidikan

 

Foto Dr. Leonardus Par, M.Pd. lagi memaparkan materi dalam seminar (Sumber: panitia)

Kontributor: Fransiskus Jemadi || Editor: Ricardus Jundu

Ruteng, PIJAKAN RakyatProgram Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng mengadakan seminar yang bertajuk "AI dalam Pembelajaran Bahasa Inggris” (17/06/2023). 

Saat ini, perlu diketahui bahwa kemajuan teknologi yang pesat, integrasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran menjadi sangat penting. Hal itu membuat Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unika Santu Paulus Ruteng menyelenggarakan seminar tentang penggunaan AI.

Peserta dalam kegiatan tersebut adalah dosen dan mahasiswa yang tertarik dengan penggunaan AI dalam pembelajaran. 

Pembicara dalam kegiatan tersebut merupakan dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unika Santu Paulus Ruteng yang aktif dalam penggunaan teknologi sebagai media dalam pembelajaran. Pembicaranya yaitu Dr. Leonardus Par, M.Pd, Fransiskus Jemadi, M.Pd, dan Indra Susanto, MTESOL.

Dr. Leonardus Par, M.Pd menyampaikan pandangannya tentang integrasi kecerdasan buatan dalam pembelajaran. 

“AI sudah masuk dalam ruang pembelajaran kita. Integrasi Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran Bahasa Inggris telah merevolusi cara kita belajar dan mengajar bahasa Inggris,” kata Leonardus dalam paparannya.  

Lebih lanjut, Leonardus berpesan kepada mahasiswa dan para guru bahwa AI tidak bisa menggantikan peran guru tetapi guru yang tidak bisa menggunakan AI dalam pembelajaran akan diganti oleh guru yang mampu.

“Dalam menggunakan AI, mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk mengevaluasi informasi dari AI. Meskipun AI memberikan manfaat yang signifikan, tetapi AI tetap tidak dapat menggantikan peran guru dalam pembelajaran. Namun, guru yang tidak mampu menggunakan AI dalam pembelajaran, bisa saja digantikan oleh guru yang mampu. Ke depan, pembelajaran yang ideal pembelajaran yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan kecerdasan manusia,” tuturnya. 

Fransiskus Jemadi, M.Pd melihat kehadiran AI dalam perspektif prencanaan pembelajaran. Baginya, kehadiran teknologi berbasis AI bisa membantu para guru untuk meningkatkan produktivitas kerja guru. 

“Kehadiran teknologi berbasis AI, bila digunakan dengan baik dan benar, bisa meningkatkan efektivitas and produktivitas para guru dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemebelajaran di dalam kelas," jelasnya. 

Indra Susanto, MTESOL berbicara tentang penilaian berbasis AI dari perspektif prinsip asesmen. Penilaian berbasis AI harus memenuhi syarat penilaian yang baik.

BACA JUGA:

* FKIP Unika Ruteng Menggelar Konferensi Internasional Pekan Ini dengan Menghadirkan 51 Presenter dari Berbagai Negara

* Unika Santu Paulus Ruteng dan Dinas PKO Manggarai Barat Tanda Tangan Kerja Sama Bidang Penelitian Pendidikan

“Meskipun kecerdasan buatan dapat memudahkan proses pembelajaran ELT, masih ada urgensi untuk melihat penilaian berbasis AI dari perspektif prinsip asesmen. Sekiranya penilaian berbasis AI dapat memenuhi syarat-syarat dari prinsip asesmen yang baik,” katanya. 

Para dosen dan mahasiswa menghadiri kegiatan seminar ini. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Utama Timur (GUB) ini berakhir dengan sesi diskusi dan tanya jawab dari peserta seminar. (Redaksi PR

Previous article
Next article

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel