Perpanjangan Kontrak 35 Tahun ke Depan, Pertamina Blok Migas Aljazair MLN: Izin Pabrik Elpiji dan Energi Terbarukan
Menzel Ledjmet Nord (MLN) Oil Field Aljazair, lapangan migas pertama yang dioperasikan Pertamina di luar negeri (Sumber: ANTARA) |
Editor: Ricardus Jundu
PIJAKAN RAKYAT- PT Pertamina (Persero) berhasil memperpanjang kontrak konsesi pengelolaan blok minyak dan gas bumi (migas) Menzel Ledjmet Nord (MLN) di Aljazair selama 35 tahun ke depan. Perpanjangan kontrak ini menandai keberhasilan Pertamina dalam mempertahankan posisi sebagai penyumbang produksi migas dari luar negeri, pada Kamis (15/06/2023).
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengungkapkan bahwa akuisisi blok migas di Aljazair dengan konsep "bring the barrel home" merupakan langkah strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Kontrak baru ini tidak hanya memungkinkan Pertamina untuk melanjutkan produksi minyak mentah, tetapi juga memberikan izin untuk membangun pabrik elpiji dengan kapasitas 1 juta metric ton per tahun. Elpiji yang diproduksi akan diimpor ke Indonesia, dengan harapan dapat mengurangi impor elpiji dan memperkuat neraca perdagangan negara.
"Dengan terobosan baru ini, diharapkan bisa mengurangi impor elpiji dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia," kata Nicke, seperti yang dikutip dari ANTARA.
"Ini merupakan wujud komitmen Pertamina yang sangat kuat dalam menurunkan karbon emisi dalam seluruh kegiatan usahanya sejalan dengan penerapan ESG (environmental, social, and governance)," kata dia.
BACA JUGA:
Selain itu, blok migas Aljazair ini juga memiliki potensi dalam pengembangan energi terbarukan, terutama Solar PV, yang akan dimanfaatkan untuk menyediakan pasokan listrik ramah lingkungan (green electricity) untuk operasional blok migas.
Hal ini merupakan komitmen Pertamina yang kuat dalam menurunkan emisi karbon dalam seluruh kegiatan usahanya, sejalan dengan penerapan ESG (environmental, social, and governance).
MLN Oil Field Aljazair, yang berlokasi di Gurun Sahara, telah dikelola sepenuhnya oleh Pertamina sejak Mei 2014 melalui subholding hulu.
Lapangan migas ini memiliki kapasitas produksi minyak sebesar 35.000 barrel per hari (BOPD) dan dilengkapi dengan 58 panel surya (solar panel) yang menghasilkan 1.141 kilowatt hour (kWh) listrik per tahunnya. Dampaknya adalah penurunan emisi hingga 7.507 ton CO2 per tahun.
BACA JUGA:
Tips Ekonomi Keluarga untuk Menghemat Uang dan Mencapai Kebebasan Finansial
Dengan perpanjangan kontrak ini dan rencana pembangunan pabrik elpiji serta pemanfaatan energi terbarukan, Pertamina terus berupaya untuk menjaga kontribusinya dalam menyediakan energi bagi Indonesia, sambil mengutamakan keberlanjutan lingkungan. (Redaksi PR)
Sumber: ANTARA