Update Perang Rusia - Ukraina: Kementerian Pertahanan Rusia Bantah Pasukan Ukraina Tembus Garis Depan
Ilustrasi Tentara (Sumber: pixabay) |
PIJAKAN Rakyat- Kementerian Pertahanan Rusia membantah laporan yang menyebutkan bahwa pasukan Ukraina telah berhasil menembus garis depan pertahanan. Mereka menyatakan bahwa situasi militer tetap terkendali meskipun ada spekulasi mengenai kemungkinan serangan balik yang diantisipasi oleh pihak Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan bahwa negaranya membutuhkan waktu lebih lama dan bantuan militer asing sebelum mereka mengambil tindakan tersebut.
Sementara itu, Yevgeny Prigozhin, pemimpin perusahaan militer swasta Rusia Wagner Group, mengklaim bahwa Ukraina telah memulai serangan balik dan mendekati kota terkepung Bakhmut dari beberapa sisi.
Hanna Maliar, Menteri Pertahanan Ukraina, mengungkapkan bahwa pasukan negara mereka berhasil maju sejauh 2 kilometer ke arah Bakhmut. Hulusi Akar, Menteri Pertahanan Turki, memberikan isyarat bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam Inisiatif Bijih di Laut Hitam saat ini sedang mendekati perpanjangan perjanjian.
Inisiatif tersebut bertujuan untuk memastikan kelangsungan aliran barang pertanian dan pupuk guna mengatasi kelangkaan global yang semakin parah sejak Rusia melakukan invasi penuh skala ke Ukraina.
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Spanyol, Pedro Sanchez, di Gedung Putih untuk membahas sejumlah tantangan dan kekhawatiran bersama yang dihadapi dalam hubungan bilateral.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin diharapkan membahas langkah tambahan dalam mendukung Ukraina dan upaya untuk memberikan sanksi pada Kremlin. John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, dalam konferensi pers sebelum pertemuan tersebut mengatakan bahwa Spanyol telah memberikan Ukraina bantuan keamanan dan kemanusiaan yang signifikan.
Dikabarkan juga bahwa Spanyol akan menjadi presiden bergilir Dewan Uni Eropa pada bulan Juli mendatang. (Redaksi PR)