Dies Natalis Prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng Dirayakan Bersamaan dengan Pentakosta dan Dimeriahkan Berbagai Perlombaan
Foto RD. Emilianus Jehadus Memimpin Perayaan Ekaristi Dies Natalis Prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng yang Ke-10 (Sumber: panitia) |
Editor: Yati Kabut
PIJAKAN Rakyat- Prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng merayakan Dies Natalis yang ke-10, pada Minggu (28/05/2023).
Perayaan dies natalis Prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng dimeriahkan dengan berbagai perlombaan di tingkat program studi. Perlombaan yang dibuat yaitu lari karung, tarik tambang, lomba tari dan masih banyak lagi serta ditutup dengan perayaan ekaristi.
RD. Emilianus Jehadus, selaku ketua prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng, mengatakan bahwa perayaan dies natalis kali ini bersamaan dengan perayaan pentekosta.
"Hari ini perayaan dies natalis prodi bersamaan dengan perayaan pentakosta, semoga roh kudus turun atas kita semua di prodi pendidikan matematika, dosen, pegawai, dan mahasiswa. Biarkan Roh Kudus mewujudkan mimpi kita untuk menjadi pendidik yang bermutu di masa depan terutama di era society 5.0" terang RD Emil dalam khotbahnya.
RD. Emil menginformasikan bahwa mahasiswa dari Prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng selalu mendapatkan juara dalam berbagai perlombaan baik di tingkat perguruan tinggi bahkan sampai ke tingkat nasional.
"Saya bangga dengan mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika karena sudah menjuarai beberapa perlombaan di tingkat Unika Santu Paulus Ruteng, ditambah lagi salah satu mahasiswa dari prodi kita ini akan ikut lomba KDMI di tingkat LLDIKTI XV, atas nama Gregoria Wiwin Komaladewi," jelasnya.
"Saya juga menyampaikan rasa bangga kepada anak-anak saya yang sudah memenangkan beberapa lomba bola voli, terutama voli putri yang sudah meraih juara dalam beberapa perlombaan," sambungnya.
Foto mahasiswa prodi Pendidikan Matematika ikut lomba menari (Sumber: Panitia) |
Setelah perayaan ekaristi dilanjutkan dengan acara perlombaan tarian, di mana setiap kelas mengutus 2 orang peserta untuk ikut dalam lomba menari tingkat prodi. Dalam perlombaan ini menunjukkan bahwa bakat mahasiswa prodi Pendidikan Matematika memang luar biasa.
Acara puncak Dies Natalis Prodi Pendidikan Matematika yang ke-10 ditutup dengan tiup lilin yang dipimpin oleh RD. Emil selaku ketua prodi pendidikan matematika yang didampingi oleh para dosen dan mahasiswa. Setelah itu dilanjutkan dengan berbagai acara hiburan yang telah dipersiapkan panitia dari mahasiswa.
Ibu Lana Sugiarti, selaku moderator himpunan mahasiswa program studi (HMPS) Pendidikan Matematika, menyampaikan rasa syukur karena di peringatan ulang tahun prodi pendidikan matematika yang ke-10 bertepatan dengan perayaan pentakosta.
"Perayaan dies natalis Prodi Pendidikan Matematika kali ini sungguh luar biasa karena puncak syukurnya bertepatan dengan perayaan pentakosta, semoga Roh Kudus menaungi Prodi Pendidikan Matematika ke depannya," jelasnya.
Moderator HMPS Pendidikan Matematika, Ibu Lana Sugiarti, Juga berterima kasih kepada Romo ketua prodi, panitia, pengurus HMPS yang telah bekerja keras menyukseskan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Dies Natalis Prodi Pendidikan Matematika yang ke-10.
Foto pembagian hadiah kepada para pemenang lomba dalam rangka dies natalis prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng (Sumber: Panitia) |
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan dies natalis ini, terutama secara khusus kepada Romo Emil selaku ketua prodi yang setia mendampingi mahasiswa, Panitia yang sudah bekerja, dan pengurus HMPS yang selalu mendampingi panitia dies natalis," ucapnya.
BACA JUGA:
Setelah perayaan dies natalis, RD. Emil, selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika Unika Santu Paulus Ruteng, menyampaikan ajakan kepada para orang tua untuk mengirimkan anak-anaknya untuk belajar di kampus Unika Santu Paulus Ruteng, terlebih khusus di Prodi Pendidikan Matematika.
Dalam proses pembelajaran di kampus Unika Santu Paulus Ruteng, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan tetapi juga pengembangan keterampilan untuk meningkatkan potensi diri mahasiswa. Tidak salah jika orang tua mengirimkan anaknya ke kampus Unika Santu Paulus Ruteng. (Redaksi. PR)